Rabu, 09 November 2016

Pemuda Penentu Masa Depan Indonesia



BAB VI : Pemuda Penentu Masa Depan Indonesia

SUMPAH PEMUDA
PERTAMA     : Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku, Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia.
KEDUA          : Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia.
KETIGA         : Kami Putra Dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.

A.    Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari pemuda-pemuda Indonesia.
B.     Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda  untuk membahas panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal 30 april 1926 organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda I. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama yaitu :

1.      Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.
2.      Seluruh Organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan

·                    Sumpah pemuda dibacakan pada tanggal 28 oktober 1928 hasil dari rumusan dari kerapatan pemuda-pemudi atau kongres pemuda II pada tanggal 27-28 oktober 1928.
·                    Kerapatan Pemuda diselenggarakan unruk melawan kolonialisme Belanda
·                    Kongres pemuda II dilaksanakan pada tiga sesi di tiga tempat yang berbeda oleh organisasi Perhumpunan Pelajar-Pelajar Indonesia yang beranggotakan seluruh pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
·                    Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi yaitu ; Jong java, Jong batak, jong Celebes, jong sumatranen bond, jong islamieten bond, jong ambon, dll.Serta pengamat dari Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Rapat pertama, sabtu, 27 Oktober 1928, di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Wterlooplein
Ø    Ketua PPPI Soegondo Djojopoespito
Ø    Acara Kongres dilanjutkan dengan uaian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Ø    Menurutya ada 5 faktor yang bisa memperkuat Persatuan Indonesia yaitu, sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, minggu, 28 Oktober 1928, di gedung Oost-Java Bioscoop, dan dalam rapat ini bertujuan untuk membahas pendidikan :

Ø    Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro
Ø    Berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Ø    Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Ø    Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

- Ketua                         : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
- Wakil Ketua              : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris                   : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
- Bendahara                 : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I                : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II               : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III              : Senduk (Jong Celebes)
- Pembantu IV             : Johanes Leimena (Jong Ambon)
- Pembantu V              : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
- Peserta                       : Mohammad Tabrani, Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin  (Pasundan), Van der Plaas   (Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf Soepratman, Nona Tumbel, Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden  Soekamso, Adnan Kapau Gani, dll.

Ø    Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres.
Ø    Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moehammad Yamin. Sumpah pemuda berisi seperti,

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

a.       Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.

b.      Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
     
Dan gedung yang berada di Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat ini dulu digunakan untuk kongres pemuda kedua yang akhirnya menghasilkan sumpah pemuda. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

Setiap warga Indonesia memiliki peran masing-masing untuk mengisi kemerdekaan. Di kalangan siswa dan mahasiswa, ada beberapa butir hikmah untuk diterapkan dalam proses belajar di lembaga pendidikan:

1. Jiwa Nasionalisme
Semangat cinta bangsanya ini ditunjukan dengan sikap yang pantang menyerah dan rela berkorban demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Mereka tidak hanya mengorbankan harta benda yang mereka miliki, tetapi juga rela mengorbankan jiwa dan raga mereka. Kesadaran politik yang muncul dalam semangat perjuangan mereka, telah menjauhkan pikiran, sikap dan tindakan mereka dari kepentingan-kepentingan yang bersifat kepentingan golongan, kelompok apalagi individu.


2.
Semangat Belajar
Siswa dan mahasiswa tugasnya untuk belajar di lembaga masing-masing. Oleh sebab itu meningkatkan semangat belajar berarti mewujudkan semangat sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannnya adalah untuk mewujudkan prestasi belajar yang memuaskan.

3. Semangat Kebersamaan
Nilai sosial dari peringatan sumpah pemuda adalah membangun dan memelihara kebersamaan di antara sesama siswa. Semangat kebersamaan ini akan mereduksihal-hal yang tidak diinginkan.
Semangat persatuan nasional yang pemuda-pemuda kobarkan yang akhirnya menjadi roh, jiwa dan sekaligus menjadi energi serta kekuatan bangsa Indonesia dan akhirnya kita mampu melawan dan mengusir penjajah asing dari bumi Indonesia merupakan salah satu contoh yang patut ditiru.

4. Semangat Berpikir Kritis
Berpikir kritis itu penting bagi generasi muda. Ini perwujudan dari proses berpikir positif untuk menciptakan atau membangun sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak. Prestasi belajar siswa di berbagai disiplin ilmu secara nasional dan regional adalah hasil belajar dengan menerapkan semangat berpikir kritis. Dan kemerdekaan dan kemuliaan bangsa Indonesia adalah visi bersama yang merupakan salah satu contoh gerakan berfikir kritis para pemuda waktu itu.


5. Jiwa Religius
Siswa yang cerdas akan sadar pentingnya semangat beribadah yang kuat. Prestasi belajar dan semua yang diraih tergantung pada doa dan usaha seseorang. Oleh sebab itu, dengan taat beribadah merupakan penerapan semangat sumpah pemuda untuk mewujudkan niat dan cita-cita yang hendak dicapai.

Makna Sumpah Pemuda bagi Pelajar

Makna sumpah pemuda bagi generasi muda adalah untuk mengenang bagaimana semangat para pemuda dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Puncaknya terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda bersatu dalam berjuang untuk tumpah darah Indonesia. Jadi apa yang dapat di ambil generasi muda saat ini ?
Pemuda harus berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia, menjaga persatuan bangsa yang memiliki kemajemukan adat dan budaya, menjunjung tinggi persatuan Indonesia di atas segalanya, mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah dengan kegiatan yang positif, menjunjung tinggi budaya Indonesia, dan bangga menjadi tumpah darah dan bagian Indonesia.

Tabel 6.3 Makna Nilai Kekeluargaan

Ø  Makna Nilai Kekeluargaan
Nilai kekeluargaan adalah hubungan yang terbentuk dalam suatu keluarga dimana bertujuan untuk menanamkan bentuk kebaikan yang akan menjadi sarana penyatuan dalam sebuah keluarga.

Ø  Nilai-Nilai Kekeluargaan

o   Apabila sedang makan tidak boleh berbicara
o   Menghormati orangtua
o   Tidak berkata kasar kepada orangtua
o   Tidak boleh mengambil barang milik anggota keluarga tanpa izin
o   Tidak boleh berbohong antara sesama anggota keluarga
o   Tidak boleh membawa teman lawan jenis untuk menginap
o   Teman yang datang tidak boleh datang terlalu larut malam.
o   Adanya interaksi sesama anggota keluarga akan mengakibatkan kita saling menyanyai satu dengan yang lainnya

a.                   Tolong menolong kita menjadi seperti keluarga karena dengan pertolongan tersebut akan meringankan beban seseorang
b.                  Saling menghormati sesama maka akan timbul kenyamanan dalam hidup , tidak akan terjadi perselisihan antar anggota keluarga
c.                   Tidak melanggar norma agama maka hati kita akan tenang. Kita akan terhindar dari dosa yang melanggar norma agama
d.                  Tidak melanggar norma sopan santun maka diri kita akan dihargai oleh sesama anggota keluarga, karena kita dapat menempatkan diri dalam keluarga
e.                   Tidak melangggar norma kesusilaan kita akan dipandang baik oleh keluarga kita. Hidup kita juga akan tenang karena tidak ada penyesalan dari perbuatan kita.
f.                   Tidak melanggar norma hukum kita tidak akan mendapat sanksi dari tindakan kita
g.                  Perwujudan Nilai Kekeluargaan di Sekolah dan Pergaulan

Perwujudan nilai kekeluargaan di sekolah:
§  Mentaati tata tertib sekolah.
§  Mengerjakan tugas sekolah dari guru dengan baik.
§  Tidak mencontek ketika ulangan.
§  Berteman dengan semua teman sekolah tanpa membedakan suku bangsa dan agamanya.

Perwujudan nilai kekeluargaan di lingkungan pergaulan:
§  Menghargai pendapat teman.
§  Tidak menyakiti hati teman.
§  Selalu tolong-menolong terhadap teman yang mangalami musibah
§  Berkerja sama dengan teman untuk kerja bakti.

Manfaat Kehidupan dilandasi Nilai Kekeluargaan

-          Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
-          Hubungan antarmasyarakat akan harmonis, aman, tentram, dan nyaman.
-          Tidak ada permusuhan di dalam masyarakat.
-          Kebersamaan antar masyarakat tersebut terjaga dengan baik.
-          Terjalinnya sifat suka tolong menolong.
-          Meningkatkan rasa kebersamaan di kalangan masyaraka.
-          Meningkatkan tenggang rasa.
-          Menciptakan masyarakat yang rukun dan tenteram.
-          Saling mendukung dan mejaga kebersamaan.
-          Dapat menjadi contoh bagi orang lain.

Akibat Kehidupan Tidak dilandasi Nilai Kekeluargaan

-          Tidak mempunyai sopan santun.
-          Semena mena, kurangnya nilai budi pekerti.
-          Mudah terpengaruh kehidupan luar yang bebas.
-          Akan timbul nya sifat indiviualis.
-          Akan terjadi pertengkaran dan perselisihan.
-          Tidak bisa bersikap lebih terbuka terhadap orang lain.

Tabel 6.4 Dinamika Gotong Royong

Pengertian Gotong Royong
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.

Bentuk Gotong Royong dalam Masyarakat Indonesia
Ø  Menjaga keamanan sekitar dengan ronda atau siskamling (sistem keamanan lingkungan).
Ø  Kerja bakti membersihkan lingkungan masyarakat.Bakti sosial.

Tabel 6.5 Perwujudan Kerjasama dan Gotong Royong

Bentuk Kerjasama/Gotong Royong
Makna buat Pribadi
Makna buat Masyarakat
Membersihkan gorong-gorong.
Kepuasan batin telah mampu berbagai untuk bersama.
Lingkungan menjadi bersih, tidak ada banjir.
Melakukan ronda/siskamling.
Merasa aman dan tidak gelisah.
Lingkungan menjadi aman dan tentram.
Bakti Sosial.
Merasa berguna bagi orang lain.
Masyarakat merasa terbantu dan tertolong.
Persiapan 17 Agustus.
Merasa puas dan senang.
Lingkungan terlihat rapih dan bersih menjelang hari kemerdekaan.
Menyembelih hewan kurban.
Merasa senang merayakan Hari Haya Idul Adha.
Masyarakat merasa senang karena mendapat daging kurban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar