BAB VI : Pemuda
Penentu Masa Depan Indonesia
SUMPAH PEMUDA
PERTAMA :
Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku, Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah
Indonesia.
KEDUA :
Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia.
KETIGA :
Kami Putra Dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
A. Peristiwa
Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari pemuda-pemuda Indonesia.
B. Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda
untuk membahas panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal
30 april 1926 organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda
I. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama yaitu
:
1. Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh
pemuda di Indonesia.
2. Seluruh Organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang
persatuan
·
Sumpah pemuda dibacakan pada tanggal 28
oktober 1928 hasil dari rumusan dari kerapatan pemuda-pemudi atau kongres pemuda
II pada tanggal 27-28 oktober 1928.
·
Kerapatan Pemuda diselenggarakan unruk
melawan kolonialisme Belanda
·
Kongres pemuda II dilaksanakan pada tiga
sesi di tiga tempat yang berbeda oleh organisasi Perhumpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia yang beranggotakan seluruh pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
·
Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi yaitu ; Jong java, Jong batak, jong Celebes, jong sumatranen
bond, jong islamieten bond, jong ambon, dll.Serta pengamat dari Tionghoa
seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien
Kwie.
Rapat
pertama, sabtu, 27 Oktober 1928, di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Wterlooplein
Ø Ketua
PPPI Soegondo Djojopoespito
Ø Acara
Kongres dilanjutkan dengan uaian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda.
Ø Menurutya
ada 5 faktor yang bisa memperkuat Persatuan Indonesia yaitu, sejarah, bahasa,
hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, minggu, 28 Oktober 1928, di gedung Oost-Java Bioscoop, dan dalam rapat ini bertujuan untuk membahas pendidikan :
Ø Kedua
pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro
Ø Berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di
rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di
Jalan Kramat Raya 106,
Ø Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi
selain gerakan kepanduan.
Ø Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak
bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik
anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
- Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
- Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
- Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
- Pembantu IV : Johanes Leimena (Jong Ambon)
- Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
- Peserta : Mohammad Tabrani, Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas (Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf Soepratman, Nona Tumbel, Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan Kapau Gani, dll.
- Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
- Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
- Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
- Pembantu IV : Johanes Leimena (Jong Ambon)
- Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
- Peserta : Mohammad Tabrani, Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas (Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf Soepratman, Nona Tumbel, Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan Kapau Gani, dll.
Ø Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah
kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres.
Ø Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan
kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moehammad
Yamin. Sumpah pemuda berisi seperti,
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe
Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe
Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri
Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
a. Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang
diciptakan oleh W.R. Soepratman.
b. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada
tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan Lagu itu sempat dilarang oleh
pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
Dan gedung yang berada di Jl. Kramat Raya 106 Jakarta
Pusat ini dulu digunakan untuk kongres pemuda kedua yang
akhirnya menghasilkan sumpah pemuda. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola
asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia
Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.
Setiap warga Indonesia memiliki peran masing-masing untuk mengisi kemerdekaan. Di kalangan siswa dan mahasiswa, ada beberapa butir hikmah untuk diterapkan dalam proses belajar di lembaga pendidikan:
1. Jiwa Nasionalisme
Semangat cinta bangsanya ini ditunjukan
dengan sikap yang pantang menyerah
dan rela berkorban demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Mereka tidak hanya
mengorbankan harta benda yang mereka miliki, tetapi juga rela mengorbankan jiwa
dan raga mereka. Kesadaran politik yang muncul dalam semangat perjuangan
mereka, telah menjauhkan pikiran, sikap dan tindakan mereka dari
kepentingan-kepentingan yang bersifat kepentingan golongan, kelompok apalagi
individu.
2. Semangat Belajar
Siswa dan mahasiswa tugasnya untuk belajar di lembaga
masing-masing. Oleh sebab itu meningkatkan semangat belajar berarti mewujudkan semangat sumpah
pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannnya adalah untuk mewujudkan prestasi
belajar yang memuaskan.
3.
Semangat Kebersamaan
Nilai sosial dari peringatan sumpah pemuda adalah
membangun dan memelihara kebersamaan di antara sesama siswa. Semangat
kebersamaan ini akan mereduksihal-hal yang tidak diinginkan.
Semangat persatuan nasional yang pemuda-pemuda
kobarkan yang akhirnya menjadi roh, jiwa dan sekaligus
menjadi energi serta kekuatan bangsa Indonesia dan akhirnya kita mampu melawan
dan mengusir penjajah asing dari bumi Indonesia merupakan salah
satu contoh yang patut ditiru.
4.
Semangat Berpikir Kritis
Berpikir kritis itu penting bagi generasi
muda. Ini perwujudan dari proses
berpikir positif untuk menciptakan atau membangun sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan
orang banyak. Prestasi belajar siswa di berbagai disiplin ilmu secara nasional
dan regional adalah hasil belajar dengan menerapkan semangat berpikir kritis. Dan
kemerdekaan dan kemuliaan bangsa Indonesia adalah visi
bersama yang merupakan salah satu contoh gerakan berfikir kritis para pemuda waktu
itu.
5.
Jiwa Religius
Siswa yang cerdas akan sadar pentingnya semangat beribadah yang kuat. Prestasi belajar dan semua
yang diraih tergantung pada doa dan usaha seseorang. Oleh sebab itu,
dengan taat beribadah merupakan
penerapan semangat sumpah pemuda untuk mewujudkan niat dan cita-cita
yang hendak dicapai.
Makna Sumpah Pemuda bagi Pelajar
Makna sumpah pemuda bagi generasi muda adalah untuk
mengenang bagaimana semangat para pemuda dalam memperjuangkan bangsa Indonesia.
Puncaknya terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda bersatu dalam
berjuang untuk tumpah darah Indonesia. Jadi apa yang dapat di ambil generasi
muda saat ini ?
Pemuda harus berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia,
menjaga persatuan bangsa yang memiliki kemajemukan
adat dan budaya, menjunjung tinggi persatuan Indonesia di atas segalanya, mengisi kemerdekaan
yang telah diperjuangkan dengan susah payah dengan kegiatan yang positif, menjunjung
tinggi budaya Indonesia, dan bangga menjadi tumpah darah dan bagian Indonesia.
Tabel 6.3
Makna Nilai Kekeluargaan
Ø Makna Nilai Kekeluargaan
Nilai
kekeluargaan adalah hubungan yang terbentuk dalam suatu keluarga dimana
bertujuan untuk menanamkan bentuk kebaikan yang akan menjadi sarana
penyatuan dalam sebuah keluarga.
Ø Nilai-Nilai
Kekeluargaan
o
Apabila sedang
makan tidak boleh berbicara
o
Menghormati
orangtua
o
Tidak berkata
kasar kepada orangtua
o
Tidak boleh
mengambil barang milik anggota keluarga tanpa izin
o
Tidak boleh
berbohong antara sesama anggota keluarga
o
Tidak boleh
membawa teman lawan jenis untuk menginap
o
Teman yang
datang tidak boleh datang terlalu larut malam.
o
Adanya interaksi
sesama anggota keluarga akan mengakibatkan kita saling menyanyai satu dengan
yang lainnya
a.
Tolong menolong
kita menjadi seperti keluarga karena dengan pertolongan tersebut akan
meringankan beban seseorang
b.
Saling
menghormati sesama maka akan timbul kenyamanan dalam hidup , tidak akan terjadi
perselisihan antar anggota keluarga
c.
Tidak melanggar
norma agama maka hati kita akan tenang. Kita akan terhindar dari dosa yang
melanggar norma agama
d.
Tidak melanggar
norma sopan santun maka diri kita akan dihargai oleh sesama anggota keluarga,
karena kita dapat menempatkan diri dalam keluarga
e.
Tidak melangggar
norma kesusilaan kita akan dipandang baik oleh keluarga kita. Hidup kita juga
akan tenang karena tidak ada penyesalan dari perbuatan kita.
f.
Tidak melanggar
norma hukum kita tidak akan mendapat sanksi dari tindakan kita
g.
Perwujudan Nilai
Kekeluargaan di Sekolah dan Pergaulan
Perwujudan nilai kekeluargaan di sekolah:
§ Mentaati tata tertib sekolah.
§ Mengerjakan tugas sekolah dari guru dengan baik.
§ Tidak mencontek ketika ulangan.
§ Berteman dengan semua teman sekolah tanpa membedakan
suku bangsa dan agamanya.
Perwujudan nilai kekeluargaan di lingkungan pergaulan:
§ Menghargai pendapat teman.
§ Tidak menyakiti hati teman.
§ Selalu tolong-menolong terhadap teman yang mangalami
musibah
§ Berkerja sama dengan teman untuk kerja bakti.
Manfaat
Kehidupan dilandasi Nilai Kekeluargaan
-
Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
-
Hubungan antarmasyarakat akan harmonis, aman, tentram, dan nyaman.
-
Tidak ada permusuhan di dalam masyarakat.
-
Kebersamaan antar masyarakat tersebut terjaga dengan baik.
-
Terjalinnya sifat suka tolong menolong.
-
Meningkatkan rasa kebersamaan di kalangan masyaraka.
-
Meningkatkan tenggang rasa.
-
Menciptakan
masyarakat yang rukun dan tenteram.
-
Saling
mendukung dan mejaga kebersamaan.
-
Dapat menjadi contoh bagi orang lain.
Akibat
Kehidupan Tidak dilandasi Nilai Kekeluargaan
-
Tidak
mempunyai sopan santun.
-
Semena
mena, kurangnya nilai budi pekerti.
-
Mudah
terpengaruh kehidupan luar yang bebas.
-
Akan
timbul nya sifat indiviualis.
-
Akan
terjadi pertengkaran dan perselisihan.
-
Tidak
bisa bersikap lebih terbuka terhadap orang lain.
Pengertian Gotong Royong
Gotong
royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Bentuk Gotong Royong dalam Masyarakat Indonesia
Ø Menjaga
keamanan sekitar dengan ronda atau siskamling (sistem keamanan lingkungan).
Ø Kerja
bakti membersihkan lingkungan masyarakat.Bakti sosial.
Tabel 6.5
Perwujudan Kerjasama dan Gotong Royong
Bentuk
Kerjasama/Gotong Royong
|
Makna
buat Pribadi
|
Makna
buat Masyarakat
|
Membersihkan gorong-gorong.
|
Kepuasan batin telah mampu berbagai untuk bersama.
|
Lingkungan menjadi bersih, tidak ada banjir.
|
Melakukan ronda/siskamling.
|
Merasa aman dan tidak gelisah.
|
Lingkungan menjadi aman dan tentram.
|
Bakti Sosial.
|
Merasa berguna bagi orang lain.
|
Masyarakat merasa terbantu dan tertolong.
|
Persiapan 17 Agustus.
|
Merasa puas dan senang.
|
Lingkungan terlihat rapih dan bersih menjelang hari kemerdekaan.
|
Menyembelih hewan kurban.
|
Merasa senang merayakan Hari Haya Idul Adha.
|
Masyarakat merasa senang karena mendapat daging kurban.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar